Pada zaman dahulu tarian Gawe Au dilakukan oleh leluhur masyarakat Adonara. Tarian ini melambangkan suatu perangkap yang sengaja dibuat untuk menjepit leher burung pipit yang kerap memakan bulir-bulir padi di ladang. Biasanya terjadi ketika padi di ladang mulai menguning. Tarian Gawe Au sengaja diteruskan kepada generasi-generasi muda Adonara sebagai nilai yang mengajarkan bahwa dalam hidup kerap kita mengalami masalah atau hambatan yang tak jarang kita temui. Hal ini kadang kala membuat banyak orang tak mampu menemukan jalan keluar dari masalah yang dihadapinya itu. Oleh karena itu, Tarian Gawe Au ini mengajarkan generasi muda Adonara agar mampu menghadapi masalah dan menemukan jalan keluar tanpa ada yang tersakiti. Dimana gerakan dalam tarian ini, dilakukan dengan gerakan yang tepat sesuai irama antara ayunan bambu-bambu dan langkah kaki agar tak terjepit bambu-bambu. Begitu juga dengan makna sebuah penyelesaian masalah dalam hidup dan kehidupan. Tarian Gawe Au pun dapat dimaknai sebagai perpaduan irama dalam gerak dan tari, menjadikannya harmoni yang sungguh teramat lezat untuk dinikmati, menggambarkan keteguhan hati dan kekuatan mental dalam melewati segala bentuk rintangan dalam upaya menemukan jati diri.[1]
Tarian Indonesia
Sumatra |
---|
Aceh | - Laweut
- Likok Pulo
- Pho
- Rabbani Wahed
- Ranup lam Puan
- Geleng
- Rateb Meuseukat
- Ratoh Duek
- Rencong
- Seudati
- Tarek Pukat
|
---|
Alas-Kluet | - Landok Sampot
- Landok Alun
- Mesekat
- Tari Pelabat
|
---|
Batak | - Karo
- Gundala-Gundala
- Guro-Guro Aron
- Ndikkar
- Piso Surit
- Mandailing
- Endeng-endeng
- Sarama Datu
- Toba
|
---|
Gayo | - Bines
- Didong
- Guel
- Munalu
- Resam Berume
- Saman
- Sining
- Turun Ku Aih Aunen
|
---|
Kerinci | - Aseik
- Iyo-Iyo
- Ngagah Harimau
- Rentak Kudo
- Tauh
|
---|
Lampung | |
---|
Melayu | - Persembahan
- Zapin
- Jambi
- Mengaup
- Sekapur Sirih
- Selampit Delapan
- Kepulauan Riau
|
---|
Mentawai | - Turuk
- Laggai
- Pokpok
- Uliat Bilou
- Uliat Manyang
|
---|
Minangkabau | - Indang
- Pasambahan
- Payung
- Piring
|
---|
Nias | - Bölihae
- Fahimba
- Famanu-manu
- Fanari Moyo
- Fatele
- Hiwö
- Maena
- Maluaya
- Manaho
- Mogaele
|
---|
Palembang | - Gending Sriwijaya
- Tanggai
- Erai-Erai
- Setudung Sedulang
- Sambut Silampari
- Kebagh
- Tepak Keraton
|
---|
Rejang, Kaur, Mukomuko, dan Serawai | |
---|
Singkil | |
---|
Tamiang | |
---|
|
|
|
---|
Bantenan | |
---|
Betawi | |
---|
Cirebon-Indramayu | |
---|
Jawa | |
---|
Madura | |
---|
Sunda | |
---|
|
|
|
---|
Banjar | |
---|
Bulungan | |
---|
Dayak | |
---|
Melayu Kalimantan | |
---|
Paser | |
---|
Tidung | - Ambi
- Bangun
- Jepin Kinsat Suara Siam
- Liaban
|
---|
|
|
|
---|
Alor | |
---|
Bali | |
---|
Bima dan Sumbawa | |
---|
Flores | |
---|
Sasak | |
---|
Sumba | - Kabokang
- Kandingang
- Ningguharama
- Kataga
- Woleka
|
---|
Timor | |
---|
|
|
|
---|
Bugis, Makassar, Bone, dan Luwu | |
---|
Buton, Muna, dan Wakatobi | |
---|
Gorontalo | - Dana–dana
- Elengge
- Langga
- Mopohuloo/Modepito
- Sabe
- Saronde
- Tanam Padi
- Tidi Lo Malu
- Tulude
|
---|
Mandar | |
---|
Minahasa | |
---|
Bolaang dan Mongondow | |
---|
Padoe | |
---|
Bare'e, Pamona, dan Kaili | |
---|
Sangihe, Talaud, dan Siau Tagulandong Biaro | - Alabadiri
- Gunde
- Mesalai
- Ransansahabe
- Tari Salo
- Upase
|
---|
Toraja | |
---|
|
|
|
---|
Arfak | |
---|
Asmat | |
---|
Biak | |
---|
Dani | |
---|
Fakfak | |
---|
Isirawa | |
---|
Mimika (Kamoro) | |
---|
Kep. Maluku Tengah dan Selatan | |
---|
Kep. Maluku Utara | |
---|
Moi | |
---|
Sentani | |
---|
Serui dan Waropen | |
---|
|
|
|
Kategori |