Taucang
Taucang (頭鬃)atau Bianzi (辫子)adalah kuncir rambut pria pada zaman Dinasti Qing (1644-1911) di Tiongkok. Model rambut ini diperkenalkan oleh Nurhaci setelah menyingkirkan dominasi Dinasti Ming atas Tiongkok pada awal abad ke-17. Istilah taucang digunakan oleh Tionghoa perantauan dari kelompok Hokkien yang banyak berimigrasi di Asia Tenggara, termasuk Indonesia dalam periode Qing.
Sejarah
Peraturan untuk mengikuti gaya berpakaian dan penampilan ala Manchu diberlakukan sejak Suku Manchu menundukkan Tiongkok dan menduduki Beijing pada tahun 1644. Pada tahun berikutnya, dibuat peraturan taucang (剃发令) yang mewajibkan semua pria Tionghoa (Han) untuk mengubah gaya rambutnya menjadi taucang. Peraturan tersebut berlaku selama 10 hari kepada semua orang Han. Hal ini dipandang sebagai simbol tunduknya Ming terhadap Manchu. Di beberapa daerah dibuat ultimatum, apabila dalam waktu 10 hari mereka tidak memotong rambut dan membuat taucang, kepala mereka yang akan dipenggal. Bagi orang Han yang menjunjung tinggi ajaran Konghucu, memotong rambut adalah bentuk penghinaan kepada leluhur.
Butuh waktu lebih dari 10 tahun untuk peraturan taucang dilaksanakan, itupun dengan banyak pertumpahan darah. Namun begitu, pada akhirnya orang Tionghoa rela memotong rambut dan membuat taucang sampai berakhirnya masa kekuasaan Manchu pada tahun 1911.
Budaya Tionghoa lama kelamaan berakulturasi dengan budaya Manchu selama pemerintahan Dinasti Qing, tidak hanya mengadaptasikan gaya rambut, tapi juga mengadopsi model pakaian Manchu. Orang Manchu pun lama kelamaan lebih mempergunakan Bahasa Tionghoa dibanding bahasa mereka sendiri dan berasimilasi dengan orang Han.
Ciri khas
Taucang dilakukan dengan cara mencukur semua rambut di setengah bagian kepala dan menyisakan yang di belakang untuk dikuncir. Model rambut ini kemudian menjadi ciri khas orang Tionghoa yang berimigrasi ke seluruh dunia sebelum Dinasti Qing jatuh.
Lihat pula
- Qi pao
- Tradisi mengikat kaki
- l
- b
- s
Awal (1616–1683) |
|
---|---|
Kejayaan Qing (1683–1839) |
|
Akhir (1840–1912) |
|
- Kaisar
- Daftar
- Silsilah
- Amban
- Gong Jin'ou
- Dewan Konsultatif
- Bendera Dinasti Qing
- Dewan Agung
- Kitab Hukum Qing Agung
- Istana Klan Kekaisaran
- Komisioner Kekaisaran
- Departemen Rumah Tangga Kekaisaran
- Lifan Yuan
- Kementerian Pos dan Komunikasi
- Komandan Infanteri Sembilan Gerbang
- Gubernur provinsi
- Komandan militer provinsi
- Prinsip Konstitusi 1908
- Pangkat kerajaan dan bangsawan Dinasti Qing
- Raja Muda
- Zongli Yamen
- Militer Dinasti Qing
- Tentara Beiyang
- Tentara Chu
- Delapan Panji
- Tentara Jaya Selalu
- Tentara Kamp Hijau
- Tentara Huai
- Hushenying
- Brigade Pengawal Kekaisaran
- Tentara Baru
- Pasukan Lapangan Peking
- Shuishiying
- Korps Wuwei
- Tentara Xiang
- Angkatan Laut Qing
- (Armada Beiyang
- Armada Fujian
- Armada Guangdong
- Armada Nanyang)
- Dinasti Qing di Asia Dalam
- Manchuria di bawah kekuasaan Qing
- Mongolia di bawah kekuasaan Qing
- Pembagian administratif
- Tibet di bawah kekuasaan Qing
- Pasu Emas
- Daftar residen kekaisaran
- Xinjiang di bawah kekuasaan Qing
- Jenderal Ili
- Taiwan di bawah kekuasaan Qing
- Balai Pemerintahan Provinsi
mausoleum
- Sanggraloka Gunung Chengde
- Kota Terlarang
- Istana Mukden
- Istana Musim Panas Lama
- Istana Musim Panas
- Makam Qing Timur
- Mausoleum Fuling
- Makam Kekaisaran Dinasti Ming dan Qing
- Makam Qing Barat
budaya
- Booi Aha
- Sekolah Pemikiran Changzhou
- Dibao
- Empat Wang
- Gujin Tushu Jicheng
- Sejarah Ming
- Islam pada masa Dinasti Qing
- Kamus Kangxi
- Kaozheng
- Penyelidikan Sastra
- Pesta Kekaisaran Manchu Han
- Peiwen Yunfu
- Kamus Pentaglot
- Penutup kepala pejabat Qing
- Puisi Qing
- Quan Tangshi
- Taucang
- Penelitian mengenai Asal-Usul Manchu
- Dekret Rahasia Kaisar Kangxi
- Shamanisme dalam Dinasti Qing
- Siku Quanshu
- Zongmu Tiyao
- Traktat Kyakhta (1727)
- Traktat Nerchinsk
- Perjanjian tidak setara
- Protokol Boxer
- Traktat Burlingame
- Konvensi Chefoo
- Konvensi Antara Britania Raya dan Tiongkok Mengenai Tibet
- Konvensi untuk Perluasan Wilayah Hong Kong
- Konvensi Peking
- Konvensi Tientsin
- Traktat Li–Lobanov
- Traktat Tiongkok-Portugal di Peking
- Traktat Aigun
- Traktat Bogue
- Traktat Kanton
- Traktat Kulja
- Traktat Nanking
- Traktat Sankt-Peterburg (1881)
- Traktat Shimonoseki
- Traktat Tarbagatai
- Traktat Tientsin
- Traktat Wanghia
- Traktat Whampoa
Uang logam |
|
---|---|
Uang kertas |
|
- Aisin Gioro
- Sentimen anti-Qing
- Sistem Kanton
- Chuang Guandong
- Konsep Sejarah Qing
- Perburuan kekaisaran Dinasti Qing
- Suku Manchu
- Nama-nama Dinasti Qing
- Sejarah Qing Baru
- Teori penaklukan Qing
- Garis waktu pemberontakan anti-Qing akhir
- Pelabuhan traktat
- Embarau Dedalu
Artikel bertopik budaya ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
- l
- b
- s